TUJUH
Tujuh kali kucerca jiwaku
Pertama,,
ketika melihatnya lemah padahal ia bisa kuat
kedua,,
manakala menyaksikanya bergerak terpincang pincang
didepan seorang yang lumpuh
ketiga,,
saat bertabrakan dengan pilihan yang sulit dan mudah
justru dipilihnya yang mudah
keempat,,
waktu melakukan kesalahan ia memaafkan dirinya sendiri,
dengan menuturkan bawha semua orang juga melakukan kesalahan yang sama
kelima,,
manakala menghindari sesuatu lantaran takut dikatakan
sebagai yang sabar
keenam,,
saat melecehkan sepotong wajah yang buruk
kendati ia sadar bahwa wajah buruk itu adalah salah satu
diantara topeng topeng yang seringkali dipakainya
ketujuh,,
waktu melantunkan tembang pujian dan menilai
sebagai hal yang memberi manfaat
Pertama,,
ketika melihatnya lemah padahal ia bisa kuat
kedua,,
manakala menyaksikanya bergerak terpincang pincang
didepan seorang yang lumpuh
ketiga,,
saat bertabrakan dengan pilihan yang sulit dan mudah
justru dipilihnya yang mudah
keempat,,
waktu melakukan kesalahan ia memaafkan dirinya sendiri,
dengan menuturkan bawha semua orang juga melakukan kesalahan yang sama
kelima,,
manakala menghindari sesuatu lantaran takut dikatakan
sebagai yang sabar
keenam,,
saat melecehkan sepotong wajah yang buruk
kendati ia sadar bahwa wajah buruk itu adalah salah satu
diantara topeng topeng yang seringkali dipakainya
ketujuh,,
waktu melantunkan tembang pujian dan menilai
sebagai hal yang memberi manfaat
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda